14 Ribu Hektare Pertanian di Lumajang Rusak Diserang Hama Tikus
Serangan hama tikus telah merusak sebanyak 14 ribu hektare lahan pertanian di Lumajang. Kondisi ini memaksa Direktur Jenderal Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI untuk turun tangan.
Hama tikus menyerang berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, tembakau, dan tebu di sejumlah kecamatan di Lumajang. Salah satu daerah yang terdampak adalah Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, di mana para petani merasa resah karena tanaman padi mereka rusak.
“Padinya berumur 55 hari diserang hama tikus. Kondisinya rusak sehingga produksinya turun sekitar 30 persen,” ujar salah satu petani, Nur Kholiq, kepada detikJatim, Rabu (30/4/2025).
Dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, tercatat bahwa 14 ribu hektare lahan pertanian di Lumajang terserang hama tikus. “Luas lahan yang diserang hama tikus sekitar 14 ribu hektare. Komoditas pertanian yang diserang tikus berupa padi, jagung, tembakau serta tebu,” ujar Kepala DKPP Lumajang, Retno.
Untuk mencegah meluasnya serangan hama tikus, para petani dibantu oleh Dirjen Perlindungan Pangan Kementan RI, petugas DKPP Lumajang, dan TNI bergotong royong melakukan pengendalian hama di areal persawahan. Pemberantasan hama dilakukan dengan pengasapan menggunakan belerang dan racun tikus, serta pembuatan rumah untuk burung hantu agar dapat memangsa tikus dan mengendalikan populasinya.
“Hari ini kita melakukan penanggulangan hama tikus dengan teknik pengomposan, pengumpanan serta burung hantu,” ujar Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI, Rachmat.
Sumber: detikJatim